Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah penting untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri dari Neraca, Laporan Perhitungan Rugi Laba serta laporan-laporan keuangan lainnya (Munawir,2004:1).
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan Keuangan (financial statement) merupakan daftar ringkasan akhir transaksi keuangan organisasi yang menunjukan semua kegiatan operasional organisasi dan akibatnya selama tahun buku yang bersangkutan (Sugiyarso & Winarni,2005:1).
Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Menurut Jusuf (2000:4) yang dikutip dari Prinsip Akuntansi Indonesia, tujuan diadakannya laporan keuangan adalah :
- Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
- Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
- Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
- Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2004:10) yang dikutip dari Prinsip Akuntansi Indonesia secara terperinci menjelaskan tentang sifat dan keterbatasan laporan keuangan sebagai berikut:
- Laporan keuangan adalah laporan yang bersifat sejarah, yang tidak lain merupakan laporan atas kejadian-kejadian yang telah lewat, maka terdapat keterbatasan dalam kegunaanya, misalnya untuk maksud-maksud investasi, sebabnya adalah bahwa data-data yang disajikan oleh akuntansi semata-mata hanya didasarkan atas “cost” (yang bersifat histories) dan bukan atas dasar nilainya. Akibatnya timbul jurang (gap) yang cukup besar antara hak kekayaan pemegang saham berupa aktiva bersih perusahaan yang dimyatakan dalam harga pokok historis dengan harga saham-saham yang tercatat di bursa. Disamping itu bila dihubungkan dengan kepentingan para investor umumnya maka terdapat dua hal yng bertentangan yakni:
- Laporan keuangan adalah pencerminan dari hal-hal yang telah lampau, sedangkan para investor berorientasi pada masa mendatang dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi. Jadi jelasnya laporan keuangan itu hanya sekedar menjadi petunjuk arah mengenai turun naiknya harga saham.Sebagai
- catatan dari hasil yang telah lalu seperti ternyata dalam laporan keuangan.
- Sampai seberapa jauh modal yang ditanam seperti tampak pada neraca itu dapat digunakan untuk mempertahankan sepenuhnya bahkan menambah keuntungan untuk mempertahankan sepenuhnya bahkan menambah keuntungan yang lalu itu di kemudian hari.
Betapapun laporan keuangan itu dapat membantu, namun masih diperlukan ramalan-ramalan oleh para investor.
- Laporan keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi keperluan tiap-tiap pemakai. Data-data yang disajikan didalam laporan keuangan itu berkaitan satu sama lain secara fundamentil, misalnya posisi keuangan dengan perubahannya yang tercermin pada perhitungan rugi-laba. Kejadian-kejadian dalam perusahaan diolah dalam bentuk data-data yang digolong-golongkan, dijumlahkan, diikhtisarkan dan pengukurannya dinyatakan dalam satuan satu (rupiah) dan dengan dasar penilaian tertentu (misalnya nilai yang diharapkan untuk dapat direalisir bagi piutang, nilai yang terendah antara harga pokok dengan harga pasar bagi persediaan, nilai perolehan dikurangi dengan jumlah penghapusan bagi harta tetap dan bergerak) nilai ini sama sekali tidak dimaksudkan sebagai nilai kontan dari aktiva ataupun nilai likuidasinya.
- Laporan keuangan itu sebagai hasil dari pemakaian stelsel timbulnya hak dan kewajiban dalam akuntansi. Dalam proses penyusunannya tidak dapat dilepaskan dari penaksiran-penaksiran dan pertimbangan-pertimbangan, namun demikian hal-hal yang dinyatakan dalam laporan dapat diuji melalui bukti-bukti ataupun cara-cara perhitungan yang masuk akal.
- Laporan keuangan itu bersifat konservatif dalam sikapnya menghadapi ketidakpastian, peristiwa-peristiwa yang tidak menguntungkan segera diperhitungkan kerugiannya: harta, kekayaan yang bersih dan pendapatan bersih selalu dihitung dalam nilainya yang paling rendah.
- Laporan keuangan itu lebih menekankan bagaimana keadaan sebenarnya peristiwa-peristiwa itu dilihat dari sudut ekonomi daripada berpegang pada formilnya.
- Laporan keuangan itu menggunakan istilah-istilah tehnis, dalam hubungan ini sering kedapatan istilah-istilah yang umum dipakai diberikan pengertian yang khusus, di lain pihak laporan keuangan itu mengikuti kelaziman-kelaziman dan perkembangan dunia usaha.
Pihak-pihak Yang Berkepentingan
a. Pemilik Perusahaan
b. Manager atau Pimpinan Perusahaan
c. Para Investor
d. Para Kreditur dan Bankers
e. Pemerintah
apakah dalam program ini sudah dapat meabmdekan beberapa satuan pada satu item barang dimana biasanya pada suatu barang terdapat beberapa satuan barang. contohnya untuk produk rokok pada satu item terdapat 3satuan yaitu karton, pack/slop dan pcs
untuk program trial masih gambaran umumnya mas,,untuk membedakannya itu dikembalikan ke pihak perusahaan .. Misal,,satuan rokok adalah bungkus, atau misal untuk satuan mie instant bungkus dll..